Friday, 11 August 2017

SERIKAT BURUH: HUBUNGAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN PARTAI (BAGIAN 1)

 

SERIKAT BURUH: HUBUNGAN ANTARA SERIKAT BURUH DAN PARTAI

‘Jika serikat-serikat buruh telah memilih secara spontan seorang anggota partai sebagai pemimpin mereka, itu berarti bahwa serikat-serikat buruh itu secara sukarela bersedia menerima arahan-arahan dari partai.’
(Gramsci, dalam Passato e presente)

Catatan-catatan penting Gramsci mengenai serikat buruh, dan relasi antar serikat buruh, serta mengenai relasi hakiki antara serikat buruh dan partai ditulis hampir seluruhnya selama periode antara tahun 1919 dan 1922. Catatan-catatan itu dimuat dalam mingguan atau harian Ordine Nuovo pada saat ketika keputusan untuk menanggalkan paham reformisme dalam tubuh Partai Sosialis dan untuk membentuk sebuah partai yang revolusioner telah menjadi matang dalam pemikiran Gramsci dan yang lainnya.

Namun, terdapat catatan-catatan menarik mengenai tema ini, termasuk dalam Prison Notebooks -yang karena alasan-alasan yang bisa dimaklumi karena adanya sensor politik dan yang terutama karena pengunduran diri Gramsci dari dunia politik aktif, menjadikan catatan-catatan Notebooks mengenai tema ini tampak jauh berbeda dari watak dari yang sebelumnya.

 Ada begitu banyak polemik, terutama dalam tahun-tahun terakhir ini, mengenai dewan pabrik dan mengenai arti penting dari konsep ini dan dari perealisasian konsep tersebut bagi Gramsci. Tanpa berniat untuk menyangkal bahwa dewan-dewan pabrik merupakan ide par excellence (ide terbaik) dimana di seputar ide itu, pertempuran politik dan perjuangan kultural dari mingguan Ordine Nuovo berlangsung -karena Gramsci sendiri membenarkan hal itu,- perlu dikatakan dengan segera bahwa arti penting dari ide tersebut telah terlalu dilebih-lebihkan.

Gramsci memang menyajikan solusi-solusi yang brilyan dan bernilai baru terhadap problem-problem lain seperti aliansi antara kaum buruh dan kaum petani, penelitian tentang peran yang dimainkan oleh para intelektual dalam sejarah Italia, dsb, namun sejauh mengenai dewan-dewan pabrik, solusi yang diajukannya barangkali terlihat menarik dan bernilai, namun hanya terbatas pada dunia Turin dan pada tahun-tahun selama Gramsci turut dalam dunia politik.

Dalam tahun-tahun yang lebih kemudian, pada saat dia menjadi seorang pemimpin dan kemudian sekretaris Partai Komunis, Gramsci jarang membicarakan tentang dewan-dewan pabrik. Dia juga tak menyebut secara langsung ide mengenai dewan-dewan pabrik dalam Prison Notebooks meski Notebooks telah menjadikan sebagai pusat bahasannya tema-tema (seperti kaum intelektual, partai, hegemoni) yang telah ditetapkan dan dikembangkan Gramsci selama masa penempaan politiknya pada masa-masa perjuangan.


Penjelasan di atas perlu disebutkan. Namun, penjelasan ini diajukan bukan dalam rangka seperti yang dilakukan dalam perdebatan tanpa hasil yang baru-baru ini berlangsung antara para sejarawan dan para sarjana yang mempelajari karya-karya Gramsci yang terbelah menjadi dua pihak dalam hal mengenai garis ‘Leninis’ yang murni dalam argumen Gramsci di sana-sini. Sebenarnya, pembacaan secara sekilas terhadap karya 

Gramsci sudah cukup untuk membuat orang menjadi segera sadar bahwa, dengan pengecualian beberapa catatan dalam Passato e presente, bahasan tentang serikat-serikat buruh dan relasi mereka dengan partai, dan mengenai dewan-dewan pabrik hampir tak ada sama sekali dalam seluruh isi Notebooks dan juga sebagian besar tak muncul dalam artikel-artikelnya yang dimuat sebelum atau setelah dimuatnya artikel-artikel tentang tema-tema tersebut dalam L’Ordine Nuovo.

No comments:
Write comments